Jangan Rindu... BERAT!!
Seharusnya tulisan ini diposting beberapa bulan yang lalu, saat dunia maya Indonesia sedang dilanda demam Dilan 1990. Atau saat Nurrani "istri sah" Iqbal lagi manja-manja bukan syok syantik, nagih janji baju baru dari "suami sah" nya, Iqbal.
Tapi ya sudahlah, yang lalu biarlah berlalu. Teknologi saat ini belum memungkinkan untuk kembali ke masa lalu. Bila memang tidak bisa di waktu itu, yaa sekarang sajalah. Toh kita masih sama-sama rindu. Jiahh..
Gubrak gubrak gubrak.. jeng jeng jeng...
😀😀
Berbicara mengenai rindu, tembang kerinduan ini ingin ku sampaikan dari seorang laki-laki yang telah terpisah begitu jauh dengan orang yang dirindukannya melalui sebuah kisah pilu berikut ini:
Alkisah diceritakan, di sebuah tempat bernama Land of the Dead, hidup tapi mati seorang tengkorak paruh baya bernama Héctor.
Héctor ini dulunya seorang musisi yang sangat hebat, penuh gairah dan semangat. Lahir di Santa Cecilia tanggal 30 November 1900.
Sebelum berubah menjadi sosok tengkorak sebagaimana diceritakan saat ini, Héctor adalah seorang sosok suami dan ayah yang sangat mencintai istri dan anaknya.
Imelda, begitu istrinya biasa dipanggil.
Di masa-masa awal membangun hubungan, Héctor dan Imelda berbagi ketertarikan dalam bidang musik. Imelda bernyanyi, sedangkan Héctor memainkan gitar. Mereka sering tampil dalam berbagai kesempatan, memperdengarkan lagu-lagu mereka untuk dinikmati penduduk di berbagai kota.
Kedekatan diantara keduanya selanjutnya memicu romansa. Mereka jatuh cinta, menikah, dan kemudian memiliki seorang anak perempuan bernama Coco pada tahun 1918.
Keberadaan keluarga kecil ini melengkapi kebahagiaan Imelda. Imelda merasa kehidupannya sudah dicukupi dan ingin menetap saja di Cecilia, fokus mengurus keluarga. Namun berbeda dengan Héctor, Héctor masih ingin memperdengarkan lagu-lagunya ke seantero dunia.
Pada tahun 1921, walau sangat berat diterima oleh Imelda, Héctor memutuskan untuk memulai tur dengan teman masa kecilnya Ernesto de la Cruz. Ketika mereka tampil bersama dalam tur, Héctor menulis lagu sedangkan Ernesto menyanyikannya.
. . . . .
Di Santa Cecilia, saat kisah ini diceritakan (sekitar 96 tahun kemudian), terdapat tradisi bernama Dia de Muertos atau sering juga disebut dengan Day of the Dead. Dia de Muertos adalah sebuah tradisi yang dirayakan oleh rakyat Meksiko untuk menghormati dan mengenang kembali memori-memori dari anggota keluarga yang telah meninggal.
Perayaan Dia de Muertos dilakukan dengan membuat altar yang disebut dengan ofrendas. Dalam altar tersebut dipajang foto-foto para leluhur dan anggota keluarga yang telah meninggal dan menghiasinya dengan taburan bunga Tagetes erecta (kerikir). Bila hal ini dilakukan, mereka memercayai ruh para leluhur dan anggota keluarga yang telah meninggal dan berada di Land of the Dead bisa kembali dan ikut hadir merayakan Dia de Muertos tersebut.
Pada hari tersebut, kedua dunia (Land of the Living dan Land of the Dead) secara magis seperti bersatu dalam sebuah reuni keluarga besar. Orang-orang yang masih hidup berkumpul mengunjungi makam dan membawakan makanan atau minuman favorit.
. . . . .
Sedang di Land of the Dead, Héctor mencoba untuk melewati gerbang menuju Land of the Living, untuk ikut menghadiri Dia de Muertos. Namun lagi-lagi upayanya kali ini gagal.
. . . . .
Pemergian Héctor untuk tur pada waktu itu ternyata meninggalkan kekecewaan yang berkepanjangan bagi Imelda, karena Héctor tidak pernah kembali. Imelda merobek foto keluarga dengan menghilangkan sosok Héctor diantara dia dan anaknya. Imelda melarang anggota keluarga untuk mendekati musik. Sehingga sampai dengan kepulangan Imelda ke alam baka, tidak pernah dipasang foto Héctor di ofrendas. Ini yang menyebabkan Héctor tidak pernah bisa melewati gerbang menuju Land of the Living untuk ikut hadir merayakan Dia de Muertos.
Yang tidak Imelda ketahui adalah tidak lama setelah Héctor berangkat tur, Héctor pernah ingin kembali ke keluarganya, karena kerinduan dan harapan yang sama seperti Imelda untuk fokus bersama keluarga. Namun keinginan Héctor ini ditentang oleh Ernesto de la Cruz. Ernesto sangat membutuhkan lagu-lagu Héctor.
Di saat-saat akhir kebersamaan mereka, Ernesto berlagak menerima keputusan Héctor dan menawarkan minuman perpisahan. Namun yang tidak Héctor ketahui adalah Ernesto telah memasukkan racun ke dalam minuman Héctor. Héctor pingsan saat perjalanan menuju stasiun, dan meninggal.
. . . . .
Kini sepeninggalan Imelda, semakin sedikit orang hidup yang masih memiliki memori tentang Héctor. Satu-satunya sepertinya hanya anaknya Coco. Itupun tidak bisa dipastikan, karena Héctor meninggalkan rumah saat Coco masih berumur sangat muda, tiga tahun. Dan saat ini Coco kemungkinan sudah tidak mampu mengingat, dengan umurnya yang sudah sangat tua, mendekati 100 tahun.
Hal ini tentu akan sangat menyulitkan Héctor. Kemudahan atau kesulitan "hidup", soal kaya atau miskin di Land of the Dead ditentukan dari seberapa banyak persembahan yang diterima dari keluarga atau orang-orang yang masih hidup.
Héctor diambang kepunahan, "umur"nya di Land of the Dead sudah mendekati akhir. Héctor akan hilang tanpa bekas seiiring dengan dirinya yang telah dilupakan.
. . . . .
Héctor rela jika memang ia harus berakhir dengan kepunahan. Namun Héctor sangat berharap ia bisa kembali ke Land of the Living untuk melihat anaknya Coco untuk terakhir kalinya. Lagu "Remember Me" ini adalah lagu kenangan mereka berdua, Héctor khusus menciptakan lagu ini untuk anaknya Coco.
Ingatlah aku
Meski aku harus mengucapkan selamat tinggal
Ingatlah aku
Jangan sampai ini membuatmu menangis
Meskipun aku jauh tapi kusimpan kau dalam hatiku
Ku senandungkan lagu rahasia untukmu
Di setiap malam kita terpisah
Ingatlah aku
Meski aku harus pergi jauh
Ingatlah aku
Setiap kau mendengar denting gitar nan sedih
Ketahuilah bahwa aku selalu bersamamu
Satu-satunya cara yang bisa kulakukan
Sampai kau dalam dekapku lagi
Ingatlah aku
Kini sepeninggalan Imelda, semakin sedikit orang hidup yang masih memiliki memori tentang Héctor. Satu-satunya sepertinya hanya anaknya Coco. Itupun tidak bisa dipastikan, karena Héctor meninggalkan rumah saat Coco masih berumur sangat muda, tiga tahun. Dan saat ini Coco kemungkinan sudah tidak mampu mengingat, dengan umurnya yang sudah sangat tua, mendekati 100 tahun.
Hal ini tentu akan sangat menyulitkan Héctor. Kemudahan atau kesulitan "hidup", soal kaya atau miskin di Land of the Dead ditentukan dari seberapa banyak persembahan yang diterima dari keluarga atau orang-orang yang masih hidup.
Héctor diambang kepunahan, "umur"nya di Land of the Dead sudah mendekati akhir. Héctor akan hilang tanpa bekas seiiring dengan dirinya yang telah dilupakan.
. . . . .
Héctor rela jika memang ia harus berakhir dengan kepunahan. Namun Héctor sangat berharap ia bisa kembali ke Land of the Living untuk melihat anaknya Coco untuk terakhir kalinya. Lagu "Remember Me" ini adalah lagu kenangan mereka berdua, Héctor khusus menciptakan lagu ini untuk anaknya Coco.
Ingatlah aku
Meski aku harus mengucapkan selamat tinggal
Ingatlah aku
Jangan sampai ini membuatmu menangis
Meskipun aku jauh tapi kusimpan kau dalam hatiku
Ku senandungkan lagu rahasia untukmu
Di setiap malam kita terpisah
Ingatlah aku
Meski aku harus pergi jauh
Ingatlah aku
Setiap kau mendengar denting gitar nan sedih
Ketahuilah bahwa aku selalu bersamamu
Satu-satunya cara yang bisa kulakukan
Sampai kau dalam dekapku lagi
Ingatlah aku
ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
*) Terinspirasi dari film Coco (2017)
Coco memenangkan Piala Oscar 2018 kategori Film Animasi Terbaik. (Wajib nonton bagi yang belum!!)
*) Terinspirasi dari film Coco (2017)
0 Response to "Jangan Rindu... BERAT!!"
Post a Comment