#02 ACCOUNTING EQUATION 1.0
MENGENAL PERSAMAAN AKUNTANSI.
Dalam bahasan mengenai persamaan akuntansi kita akan mengenal tiga elemen utama dari persamaan akuntansi ini yaitu aset (asset), liabilitas (liabilities), dan ekuitas pemilik (owner’s equity).
Sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan disebut aset. Contoh aset meliputi kas, tanah, gedung, dan peralatan. Hak atau klaim atas aset dibagi berdasarkan dua jenis pemilik, yaitu (1) hak kreditor dan (2) hak pemilik.
Hak kreditor mencerminkan utang perusahaan dan disebut liabilitas. Hak pemilik mencerminkan modal dari pemilik dan disebut ekuitas pemilik. Hubungan antara keduanya dapat membentuk persamaan sebagai berikut:
Hak kreditor mencerminkan utang perusahaan dan disebut liabilitas. Hak pemilik mencerminkan modal dari pemilik dan disebut ekuitas pemilik. Hubungan antara keduanya dapat membentuk persamaan sebagai berikut:
Aset = Liabilitas + Ekuitas Pemilik.
BAGAIMANA TRANSAKSI BISNIS DI PERUSAHAAN DAPAT MENJADI PERUBAH ELEMEN DALAM PERSAMAAN AKUNTANSI?
Membayar tagihan telepon bulanan sebesar Rp 176.000 memengaruhi kondisi keuangan perusahaan karena kas berkurang. Aktivitas atau kondisi ekonomi yang secara langsung mengubah kondisi keuangan entitas atau secara langsung memengaruhi hasil operasionalnya disebut transaksi bisnis (business transaction).
Lebih lanjut mengenai transaksi bisnis ini dan pengaruhnya terhadap persamaan akuntansi dapat ditunjukkan dalam ilustrasi sebagai berikut:
TRANSAKSI A:
Transaksi bisnis pertama sebagai contoh, pada 1 Nopember 2015, Cristina memulai usaha yang akan dikenal sebagai SolusiNet dan membuka rekening di bank dengan setoran awal sebesar Rp25.000.000 atas nama SolusiNet.
Pengaruh dari transaksi bisnis ini adalah meningkatkan jumlah aset kas perusahaan sebesar Rp25.000.000. Hak atau klaim atas aset ini adalah pada hak pemilik atau ekuitas pemilik. Maka dari transaksi bisnis ini dapat disusun persamaan akuntansi sebagai berikut:
*) Ekuitas pemilik ditulis dengan menggunakan kata “Modal” dan diikuti oleh nama pemiliknya.
TRANSAKSI B:
Traksaksi bisnis berikutnya sebagai contoh, pada 5 Nopember 2015, untuk kebutuhan pembangunan gedung kantor di masa yang akan datang, SolusiNet membayar uang sebesar Rp20.000.000 untuk membeli tanah sebagai lokasi gedung.
Pengaruh dari transaksi bisnis ini adalah mengubah susunan aset (mengurangi jumlah aset kas dan meningkatkan jumlah aset tanah), tetapi tidak mengubah jumlah total aset, dan tidak mengubah hak atau klaim atas aset. Pos sebelum transaksi ini dan pengaruh setelah transaksi, berikut dengan jumlah baru atau saldo (balances), dari masing-masing pos ditunjukkan sebagai berikut:
TRANSAKSI C:
Selanjutnya, pada 10 Nopember 2015, SolusiNet membeli perlengkapan sebesar Rp1.350.000 dan berjanji untuk membayar pemasok dalam waktu dekat.
Jenis transaksi ini disebut pembelian kredit. Pengaruh dari transaksi ini adalah meningkatkan jumlah aset perlengkapan perusahaan sebesar Rp1.350.000 dan meningkatkan pula hak atau klaim kreditor atas aset tersebut, dengan kata lain meningkatkan utang usaha perusahaan. Maka dari transaksi ini dapat disusun persamaan akuntansi sebagai berikut:
TRANSAKSI D:
Berikutnya, pada 18 Nopember 2015, SolusiNet menerima Rp7.500.000 secara tunai atas penyediaan jasa ke pelanggan.
Jumlah rupiah (ataupun satuan uang lainnya) penyediaan jasa ke pelanggan disebut pendapatan. Masuknya uang tunai meningkatkan aset kas perusahaan, dan sumber uang tunai yang diketahui dari pendapatan meningkatkan modal pemilik di perusahaan. Supaya pengaruh transaksi atas akun modal pemilik dapat diidentifikasi dan dirangkum secara terpisah, maka tidak langsung ditambahkan ke akun modal pemilik, namun ke pos pendapatan jasa. Dari transaksi ini dapat disusun persamaan akuntansi sebagai berikut:
Istilah khusus dapat digunakan untuk menjelaskan jenis pendapatan tertentu. Sebagaimana diilustrasikan di atas, pendapatan yang diperoleh dari menyediakan jasa disebut pendapatan jasa (fees earned). Pendapatan dari penjualan barang dicatat sebagai penjualan (sales). Contoh lain meliputi pendapatan sewa (rent revenue) dan pendapatan bunga (interest revenue).
Selain langsung mendapatkan uang pembayaran pada saat jasa diberikan atau barang dijual, perusahaan juga dapat baru akan menerima pembayaran di masa yang akan datang. Pendapatan semacam ini disebut pendapatan kredit atau penjualan kredit. Sebagai contoh, jika SolusiNet menyediakan jasa secara kredit maka dalam kasus ini perusahaan tidak langsung menerima uang tunai pada saat jasa diberikan kepada pelanggan, dengan kata lain, tidak menambah aset kas perusahaan, melainkan menambah aset piutang usaha (account receivable) yang merupakan klaim perusahaan terhadap pelanggan.
TRANSAKSI E:
TRANSAKSI E:
Kemudian pada tanggal 30 Nopember 2015, SolusiNet membayar berbagai beban berikut dalam bulan tersebut: gaji karyawan Rp2.125.000, sewa kantor Rp800.000, utilitas Rp450.000, dan beban lain-lain Rp275.000.
Pengaruh dari sekelompok transaksi ini adalah kebalikan dari pengaruh pendapatan. Transaksi ini mengurangi aset kas dan ekuitas pemilik. Seperti pendapatan jasa, beban dicatat di kolom terpisah di sebelah kanan Modal, Cristina. Namun, karena beban mengurangi ekuitas pemilik, maka beban akan dimasukkan dalam nilai negatif. Pengaruh dari transaksi ini terhadap persamaan akuntansi adalah sebagai berikut:
Pada tanggal yang sama, 30 Nopember 2015, SolusiNet membayar Rp950.000 kepada kreditor.
SolusiNet melakukan pembayaran/pelunasan utangnya. Pengaruh dari transaksi ini adalah mengurangi jumlah aset kas dan liabilitas. Pengaruh dari transaksi ini terhadap persamaan akuntansi adalah sebagai berikut:
Perlu diingat bahwa membayar utang berbeda dengan membayar beban. Pembayaran beban mengurangi ekuitas pemilik seperti digambarkan dalam transaksi (e). Sementara pembayaran utang mengurangi jumlah liabilitas.
TRANSAKSI G:
Pada tanggal yang sama pula, pada akhir bulan tanggal 30 Nopember 2015, Cristina menghitung perlengkapan yang masih tersisa, sejumlah Rp550.000.
Perlengkapan yang masih tersisa sejumlah Rp550.000. Berarti selisihnya Rp800.000 (Rp1.350.000 – Rp550.000) telah habis digunakan dalam aktivitas operasional perusahaan dan dicatat sebagai beban. Penurunan dalam perlengkapan dicatat sebagai beban sebagaimana ditunjukkan berikut ini:
Selanjutnya pada tanggal 30 Nopember 2015, Cristina menarik uang tunai Rp2.000.000 dari SolusiNet untuk keperluan pribadi.
Pada akhir bulan, Cristina menarik uang tunai Rp2.000.000 dari perusahaan untuk keperluan pribadi. Transaksi ini merupakan kebalikan dari investasi bisnis yang dilakukan pemilik. Penarikan dapat dianggap sebagai pengembalian modal kepada pemilik. Penarikan oleh Cristina dicatat sebagai Penarikan Modal Pemilik (istilah lainnya, Prive), Cristina. Seperti beban, penarikan dicatat dalam kolom terpisah di sebelah kanan Modal, Cristina. Pengaruh dari penarikan sebesar Rp2.000.000 ditunjukkan sebagai berikut:
Sebagai rangkuman dari berbagai transaksi di atas, hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut:
- Pengaruh dari setiap transaksi adalah kenaikan atau penurunan satu atau lebih elemen dalam persamaan akuntansi.
- Dua sisi persamaan akuntansi akan selalu sama.
- Ekuitas pemilik akan naik sebesar jumlah investasi pemilik, dan turun jika terjadi penarikan modal oleh pemilik. Selain itu, ekuitas pemilik juga naik karena pendapatan, dan turun karena beban.
Referensi:
- Warren, C. S., J. M. Reeve, dan J. E. Duchac. 2018. Accounting 27e. South-Western, Cengage Learning.
- Warren, C. S., J. M. Reeve, J. E. Duchac, E. T. Wahyuni, dan A. A. Jusuf. 2017. Pengantar Akuntansi 1 – Adaptasi Edisi 4. Penerbit Salemba Empat.
Image Courtesy of:
- https://studylib.net/doc/10084149/financial-accounting-bba--accounting-equation-
- https://www.flipkey.com
I think that thanks for the valuabe information and insights you have so provided here. taxfyle
ReplyDelete