#09 ADJUSTMENTS
JURNAL PENYESUAIAN
Untuk mengilustrasikan jurnal penyesuaian, pada tanggal 31 Desember 2015 digunakan neraca saldo yang belum disesuaikan oleh SolusiNet seperti yang dapat dilihat pada postingan MENGENAL AKUNTANSI (BAGIAN 7). Bagan akun baru SolusiNet yang dikembangkan dari bagan akun sebelumnya pada postingan MENGENAL AKUNTANSI (BAGIAN 4) ditunjukkan sebagai berikut:
Akun-akun tambahan yang digunakan pada postingan ini ditunjukkan dengan cetak tebal. Ketentuan untuk debit dan kredit ditunjukkan pada postingan MENGENAL AKUNTANSI (BAGIAN 5) yang digunakan dalam mencatat jurnal penyesuaian.
Beban Dibayar di Muka
Pada 31 Desember 2015, neraca saldo yang belum disesuaikan milik SolusiNet menunjukkan saldo akun perlengkapan sebesar Rp2.000.000. Selain itu, akun asuransi dibayar di muka menunjukkan nilai Rp2.400.000. Masing-masing akun tersebut membutuhkan jurnal penyesuaian.
Perlengkapan. Saldo akun perlengkapan SolusiNet pada tanggal 31 Desember adalah Rp2.000.000. Sebagian perlengkapan digunakan selama bulan Desember, dan sebagian lagi belum terpakai. Jika salah satu dari jumlah tersebut dapat diketahui, maka bagian yang lain dapat dihitung. Biasanya lebih mudah untuk menentukan jumlah sisa perlengkapan pada akhir bulan daripada mencatat penggunaannya secara harian.
Diasumsikan pada tanggal 31 Desember jumlah sisa perlengkapan sebesar Rp760.000, jumlah yang dipindahkan dari akun aset ke akun beban adalah Rp1.240.000 (Rp2.000.000 – Rp760.000).
Pada akhir bulan Desember, akun Beban Perlengkapan seharusnya ditambahkan (didebit) Rp1.240.000 dan akun Perlengkapan dikurangi (dikredit) Rp1.240.000 untuk mencatat pemakaian selama bulan Desember. Ayat jurnal penyesuaian untuk Perlengkapan dan Beban Perlengkapan adalah sebagai berikut:
Asuransi Dibayar di Muka. Saldo debit Rp2.400.000 dalam akun Asuransi Dibayar di Muka SolusiNet mencerminkan pembayaran di muka pada tanggal 1 Desember untuk asuransi 12 bulan. Pada akhir bulan Desember, akun Beban Asuransi seharusnya ditambahkan (didebit), dan akun Asuransi Dibayar di Muka dikurangi (dikredit) Rp200.000, yaitu beban asuransi untuk satu bulan (Rp2.400.000/12). Ayat jurnal penyesuaian untuk Asuransi Dibayar di Muka dan Beban Asuransi adalah sebagai berikut:
Pendapatan Diterima di Muka
Berdasarkan neraca saldo yang belum disesuaikan dari SolusiNet pada tanggal 31 Desember, saldo akun Pendapatan Sewa Diterima di Muka adalah Rp360.000. Saldo ini mencerminkan penerimaan sewa tiga bulan pada tanggal 1 Desember untuk bulan Desember, Januari, dan Februari. Pada akhir bulan Desember, pendapatan sewa untuk satu bulan telah dihasilkan. Sehingga, akun Pendapatan Sewa Diterima di Muka seharusnya turun (didebit) sebesar Rp120.000 dan akun Pendapatan Sewa seharusnya naik (dikredit) Rp120.000. Nilai Rp120.000 mencerminkan pendapatan sewa untuk satu bulan (Rp360.000/3). Ayat jurnal penyesuaian untuk Pendapatan Sewa Diterima di Muka dan Pendapatan Sewa adalah sebagai berikut:
Pendapatan yang Masih Akan Diterima
Selama satu periode akuntansi, sebagian pendapatan dicatat hanya saat kas diterima. Jadi, pada akhir periode akuntansi, ada pos pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum dicatat. Untuk kasus ini, jumlah pendapatan tersebut perlu dicatat dengan mendebit akun aset dan mengkredit akun pendapatan.
Sebagai ilustrasi, SolusiNet menandatangani perjanjian dengan Damar pada tanggal 15 Desember. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa SolusiNet akan menyediakan jasa konsultasi komputer melalui telepon dan memberikan bantuan pada karyawan Damar. Jasa yang disediakan akan ditagihkan pada Damar pada tanggal 15 setiap bulan dengan biaya Rp20.000 per jam. Per 31 Desember, SolusiNet telah memberikan 25 jam jasa konsultasi pada perusahaan Damar. Pendapatan sebesar Rp500.000 (25 jam x Rp20.000) akan difakturkan dan dibayar di Januari. SolusiNet telah mengakui pendapatan di bulan Desember.
Klaim kepada pelanggan atas pembayaran sebesar Rp500.000 adalah piutang usaha (aset). Dengan demikian, akun Piutang Usaha meningkat (didebit) sebesar Rp500.000 dan akun Pendapatan Jasa meningkat (dikredit) sebesar Rp500.000. Ayat jurnal penyesuaian untuk Piutang Usaha dan Pendapatan Jasa adalah sebagai berikut:
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beberapa jenis jasa biasanya dibayar setelah digunakan. Sebagai contoh, beban gaji diakumulasi per jam dan per hari, namun pembayaran dilakukan secara mingguan, dua mingguan, atau bulanan. Pada akhir periode akuntansi, jumlah terutang yang masih harus dibayar adalah beban dan merupakan liabilitas.
Sebagai contoh, jika hari terakhir dari periode pembayaran gaji bukan merupakan hari terakhir periode akuntansi, beban yang masih harus dibayar (beban gaji) dan liabilitas terkait (utang gaji) harus dicatat menggunakan ayat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian ini perlu dibuat agar beban dicatat dengan tepat, yaitu pada periode terjadinya.
Sebagai ilustrasi, SolusiNet membayar karyawannya dua minggu sekali, yaitu pada hari Jumat (asumsi hari kerja Senin – Jumat). Pada bulan Desember, SolusiNet membayar Rp950.000 pada tanggal 13 Desember dan Rp1.200.000 pada tanggal 27 Desember.
Pada tanggal 31 Desember, SolusiNet mempunyai utang untuk membayar gaji karyawannya misalnya sebesar Rp250.000 untuk hari Senin dan Selasa, 30 dan 31 Desember. Dengan demikian, akun Beban Gaji seharusnya meningkat (didebit) sebesar Rp250.000 dan akun Utang Gaji meningkat (dikredit) sebesar Rp250.000. Ayat jurnal penyesuaian untuk akun Beban Gaji dan Utang Gaji adalah sebagai berikut:
Beban Penyusutan
Aset tetap (fixed assets atau plant assets) adalah sumber daya fisik yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan bersifat permanen atau memiliki umur manfaat yang panjang. Contoh dari aset tetap termasuk tanah, bangunan, dan peralatan. Sebenarnya, aset tetap merupakan jenis beban dibayar di muka jangka panjang. Namun, karena sifat dan umur manfaatnya yang panjang, aset ini dibahas terpisah dari beban dibayar di muka lainnya, seperti perlengkapan dan asuransi dibayar di muka.
Aset tetap, seperti peralatan kantor, digunakan seperti perlengkapan, yaitu untuk menghasilkan pendapatan. Namun tidak seperti perlengkapan, terjadinya penurunan peralatan dalam hal kuantitas/fisik tidak dapat terlihat secara kasat mata. Alih-alih, seiring berlalunya waktu, peralatan akan kehilangan kemampuannya untuk memberikan manfaat bagi penggunanya. Penurunan manfaat ini disebut penyusutan atau depresiasi (depreciation).
Semua aset tetap, kecuali tanah, akan kehilangan manfaatnya. Penurunan manfaat aset yang dipakai untuk menghasilkan pendapatan dicatat sebagai beban. Meskipun demikian, penurunan dalam aset tetap sulit diukur. Oleh karena alasan ini, sebagian dari biaya aset tetap dicatat sebagai beban setiap tahun sepanjang umur manfaatnya. Beban periodik ini disebut beban penyusutan (depreciation expense).
Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan sama dengan ayat jurnal penyesuaian untuk penggunaan perlengkapan. Akun yang didebit adalah akun beban penyusutan. Akan tetapi, akun Aset Peralatan Kantor tidak dikredit karena harga perolehan aset tetap berikut akumulasi jumlah penyusutan yang telah dicatat sejak pembelian biasanya dilaporkan di laporan posisi keuangan. Akun yang dikredit adalah akumulasi penyusutan (accumulated depreciation).
Akun akumulasi penyusutan disebut akun kontra (contra accounts) atau akun aset kontra (contra asset accounts), karena akun tersebut dikurangi dari akun aset pasangannya di laporan posisi keuangan. Saldo normal akun kontra adalah kebalikan dari akun yang dikuranginya. Jadi, saldo normal akumulasi penyusutan adalah kredit.
Pada tanggal 31 Desember 2015, neraca saldo yang belum disesuaikan milik SolusiNet mengindikasikan bahwa SolusiNet memiliki dua aset tetap yaitu: tanah dan peralatan kantor. Tanah tidak mengalamai penyusutan, tetapi jurnal penyesuaian dicatat untuk penyusutan peralatan kantor bulan Desember. Asumsikan jika peralatan kantor menyusut sebesar Rp50.000 selama bulan Desember, akun Beban Penyusutan meningkat (didebit) sebesar Rp50.000 dan akun Akumulasi Penyusutan – Peralatan Kantor meningkat (didebit) sebesar Rp50.000. Ayat jurnal penyesuaian untuk Beban Penyusutan dan Akumulasi Penyusutan – Peralatan Kantor adalah sebagai berikut:
>> https://pixabay.com
Beban Dibayar di Muka
Pada 31 Desember 2015, neraca saldo yang belum disesuaikan milik SolusiNet menunjukkan saldo akun perlengkapan sebesar Rp2.000.000. Selain itu, akun asuransi dibayar di muka menunjukkan nilai Rp2.400.000. Masing-masing akun tersebut membutuhkan jurnal penyesuaian.
Perlengkapan. Saldo akun perlengkapan SolusiNet pada tanggal 31 Desember adalah Rp2.000.000. Sebagian perlengkapan digunakan selama bulan Desember, dan sebagian lagi belum terpakai. Jika salah satu dari jumlah tersebut dapat diketahui, maka bagian yang lain dapat dihitung. Biasanya lebih mudah untuk menentukan jumlah sisa perlengkapan pada akhir bulan daripada mencatat penggunaannya secara harian.
Diasumsikan pada tanggal 31 Desember jumlah sisa perlengkapan sebesar Rp760.000, jumlah yang dipindahkan dari akun aset ke akun beban adalah Rp1.240.000 (Rp2.000.000 – Rp760.000).
Pada akhir bulan Desember, akun Beban Perlengkapan seharusnya ditambahkan (didebit) Rp1.240.000 dan akun Perlengkapan dikurangi (dikredit) Rp1.240.000 untuk mencatat pemakaian selama bulan Desember. Ayat jurnal penyesuaian untuk Perlengkapan dan Beban Perlengkapan adalah sebagai berikut:
Pendapatan Diterima di Muka
Berdasarkan neraca saldo yang belum disesuaikan dari SolusiNet pada tanggal 31 Desember, saldo akun Pendapatan Sewa Diterima di Muka adalah Rp360.000. Saldo ini mencerminkan penerimaan sewa tiga bulan pada tanggal 1 Desember untuk bulan Desember, Januari, dan Februari. Pada akhir bulan Desember, pendapatan sewa untuk satu bulan telah dihasilkan. Sehingga, akun Pendapatan Sewa Diterima di Muka seharusnya turun (didebit) sebesar Rp120.000 dan akun Pendapatan Sewa seharusnya naik (dikredit) Rp120.000. Nilai Rp120.000 mencerminkan pendapatan sewa untuk satu bulan (Rp360.000/3). Ayat jurnal penyesuaian untuk Pendapatan Sewa Diterima di Muka dan Pendapatan Sewa adalah sebagai berikut:
Pendapatan yang Masih Akan Diterima
Selama satu periode akuntansi, sebagian pendapatan dicatat hanya saat kas diterima. Jadi, pada akhir periode akuntansi, ada pos pendapatan yang telah dihasilkan tetapi belum dicatat. Untuk kasus ini, jumlah pendapatan tersebut perlu dicatat dengan mendebit akun aset dan mengkredit akun pendapatan.
Sebagai ilustrasi, SolusiNet menandatangani perjanjian dengan Damar pada tanggal 15 Desember. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa SolusiNet akan menyediakan jasa konsultasi komputer melalui telepon dan memberikan bantuan pada karyawan Damar. Jasa yang disediakan akan ditagihkan pada Damar pada tanggal 15 setiap bulan dengan biaya Rp20.000 per jam. Per 31 Desember, SolusiNet telah memberikan 25 jam jasa konsultasi pada perusahaan Damar. Pendapatan sebesar Rp500.000 (25 jam x Rp20.000) akan difakturkan dan dibayar di Januari. SolusiNet telah mengakui pendapatan di bulan Desember.
Klaim kepada pelanggan atas pembayaran sebesar Rp500.000 adalah piutang usaha (aset). Dengan demikian, akun Piutang Usaha meningkat (didebit) sebesar Rp500.000 dan akun Pendapatan Jasa meningkat (dikredit) sebesar Rp500.000. Ayat jurnal penyesuaian untuk Piutang Usaha dan Pendapatan Jasa adalah sebagai berikut:
Beban yang Masih Harus Dibayar
Beberapa jenis jasa biasanya dibayar setelah digunakan. Sebagai contoh, beban gaji diakumulasi per jam dan per hari, namun pembayaran dilakukan secara mingguan, dua mingguan, atau bulanan. Pada akhir periode akuntansi, jumlah terutang yang masih harus dibayar adalah beban dan merupakan liabilitas.
Sebagai contoh, jika hari terakhir dari periode pembayaran gaji bukan merupakan hari terakhir periode akuntansi, beban yang masih harus dibayar (beban gaji) dan liabilitas terkait (utang gaji) harus dicatat menggunakan ayat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian ini perlu dibuat agar beban dicatat dengan tepat, yaitu pada periode terjadinya.
Sebagai ilustrasi, SolusiNet membayar karyawannya dua minggu sekali, yaitu pada hari Jumat (asumsi hari kerja Senin – Jumat). Pada bulan Desember, SolusiNet membayar Rp950.000 pada tanggal 13 Desember dan Rp1.200.000 pada tanggal 27 Desember.
Pada tanggal 31 Desember, SolusiNet mempunyai utang untuk membayar gaji karyawannya misalnya sebesar Rp250.000 untuk hari Senin dan Selasa, 30 dan 31 Desember. Dengan demikian, akun Beban Gaji seharusnya meningkat (didebit) sebesar Rp250.000 dan akun Utang Gaji meningkat (dikredit) sebesar Rp250.000. Ayat jurnal penyesuaian untuk akun Beban Gaji dan Utang Gaji adalah sebagai berikut:
Aset tetap (fixed assets atau plant assets) adalah sumber daya fisik yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan bersifat permanen atau memiliki umur manfaat yang panjang. Contoh dari aset tetap termasuk tanah, bangunan, dan peralatan. Sebenarnya, aset tetap merupakan jenis beban dibayar di muka jangka panjang. Namun, karena sifat dan umur manfaatnya yang panjang, aset ini dibahas terpisah dari beban dibayar di muka lainnya, seperti perlengkapan dan asuransi dibayar di muka.
Aset tetap, seperti peralatan kantor, digunakan seperti perlengkapan, yaitu untuk menghasilkan pendapatan. Namun tidak seperti perlengkapan, terjadinya penurunan peralatan dalam hal kuantitas/fisik tidak dapat terlihat secara kasat mata. Alih-alih, seiring berlalunya waktu, peralatan akan kehilangan kemampuannya untuk memberikan manfaat bagi penggunanya. Penurunan manfaat ini disebut penyusutan atau depresiasi (depreciation).
Semua aset tetap, kecuali tanah, akan kehilangan manfaatnya. Penurunan manfaat aset yang dipakai untuk menghasilkan pendapatan dicatat sebagai beban. Meskipun demikian, penurunan dalam aset tetap sulit diukur. Oleh karena alasan ini, sebagian dari biaya aset tetap dicatat sebagai beban setiap tahun sepanjang umur manfaatnya. Beban periodik ini disebut beban penyusutan (depreciation expense).
Ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan sama dengan ayat jurnal penyesuaian untuk penggunaan perlengkapan. Akun yang didebit adalah akun beban penyusutan. Akan tetapi, akun Aset Peralatan Kantor tidak dikredit karena harga perolehan aset tetap berikut akumulasi jumlah penyusutan yang telah dicatat sejak pembelian biasanya dilaporkan di laporan posisi keuangan. Akun yang dikredit adalah akumulasi penyusutan (accumulated depreciation).
Akun akumulasi penyusutan disebut akun kontra (contra accounts) atau akun aset kontra (contra asset accounts), karena akun tersebut dikurangi dari akun aset pasangannya di laporan posisi keuangan. Saldo normal akun kontra adalah kebalikan dari akun yang dikuranginya. Jadi, saldo normal akumulasi penyusutan adalah kredit.
Pada tanggal 31 Desember 2015, neraca saldo yang belum disesuaikan milik SolusiNet mengindikasikan bahwa SolusiNet memiliki dua aset tetap yaitu: tanah dan peralatan kantor. Tanah tidak mengalamai penyusutan, tetapi jurnal penyesuaian dicatat untuk penyusutan peralatan kantor bulan Desember. Asumsikan jika peralatan kantor menyusut sebesar Rp50.000 selama bulan Desember, akun Beban Penyusutan meningkat (didebit) sebesar Rp50.000 dan akun Akumulasi Penyusutan – Peralatan Kantor meningkat (didebit) sebesar Rp50.000. Ayat jurnal penyesuaian untuk Beban Penyusutan dan Akumulasi Penyusutan – Peralatan Kantor adalah sebagai berikut:
- Warren, C. S., J. M. Reeve, dan J. E. Duchac. 2018. Accounting 27e. South-Western, Cengage Learning.
- Warren, C. S., J. M. Reeve, J. E. Duchac, E. T. Wahyuni, dan A. A. Jusuf. 2017. Pengantar Akuntansi 1 – Adaptasi Indonesia. Edisi 4. Penerbit Salemba Empat.
Image Courtesy of:
0 Response to "#09 ADJUSTMENTS"
Post a Comment